Jakarta – pakar keselamatan berkendara menyayangkan perilaku pengemudi fortuner berpelat Tentara Nasional Indonesia yang mengaku ‘adik jenderal’ ketika menabrak mobil lain pada jalan tol. padahal, pengemudi tadi seharusnya turun dan meminta maaf, bukan malah mengancam korban menggunakan pangkat tinggi!
Director pelatihan paling aman defensive consultant indonesia (sdci), sony susmana berkata, mengancam pengguna jalan lain dengan pangkat dan jabatan tinggi hanya membuat situasi makin rumit. sebab, mampu jadi tindakan tadiDiviralkan korban. Jika sudah begitu, siap-siap mendapat penghakiman publik.
ini sikap dasar asal adab. jadi jangan bawa-bawa latar belakang (pangkat atau jabatan) yg mempertontonkan keangkuhan. apalagi menonjolkan institusi negara, ujar sony susmana kepada detikoto, dikutip selasa (16/4).
media sosial kini telah hebat, sedikit saja kita melakukan kebodohan maka akan viral dalam hitungan dtk, tambahnya.
Ketimbang marah-marah serta mengancam pengguna jalan lain dengan pangkatTinggi, lebih baik merendah dan mengaku keliru. karena, kata sony, kondisi tersebut menghasilkan budaya berkendara kita lebih mudun.
kunci dari penyelesaian dilema itu cuma tiga, yaitu minta maaf, bertanggung jawab, selesainya itu instropeksi diri. Bila setiap duduk perkara selalu cari pembenaran atau ego yang dikedepankan, maka akibatnya terdapat tindakan yg tak sahih bahkan cenderung memalukan, terangnya.
Sony menjelaskan, pada momen eksklusif, kondisi jalan tol kerap padat serta menghasilkan pengemudiKehilangan rasa tabah.
Bila telah terlanjur membentuk ulah, jangan akbar ketua serta merasa lebih unggul berasal orang lain. karena, semua orang punya hak yg sama pada jalan raya, kecuali tunggangan eksklusif yg masuk kategori prioritas.
balik ke saran di atas: minta maaf, bertanggung jawab serta introspeksi diri. maka semuanya akan mengubah syarat kemudian lintas di sini yg lebih mudun, istilah beliau.
Insiden mobilFortuner berpelat TNI hantam mobil wartawan pertama kali dibagikan saya twitter bernama @tantekostt. berdasarkan penuturannya, pengemudi mobil tersebut melintas pada bahu jalan, lalu berbelok ke kanan dan menabrak kendaraan beroda empat yg ditumpanginya.
“km 57 sebelum rest area, plat mabes TNI, tewas lagi platnya, jalan pada bahu jalan, potong ke kanan nabrak, tapi malah dia yg murka -marah.
Pelat angka Tentara Nasional Indonesia yangTerpasang di kendaraan beroda empat fortuner meninggal sejak februari lalu. akun @tantekostt yg mengaku menjadi korban menjelaskan, kendaraan beroda empat yang ditumpanginya dihantam lebih asal sekali sampai rusak. bahkan, ada unsur kesengajaan!
“abis nabrak, dia ke depan berhenti mendadak terus mundur menggunakan sengaja nabrakin kendaraan beroda empat gue, dengan sengaja lho ya, karna beliau bener-bener berhenti serta mundur,” tuturnya.
Pada video yg dibagikan, pengemudi fortuner itu nampak murka -marah dan tidak terima setelah ditegur. beliau menjaminPunya kakak jenderal serta mengancam akan ‘mencatat wajah’ si penumpang mobil yang mengaku ditabraknya.
“(dinas) di mabes Tentara Nasional Indonesia. kakak aku jenderal, namanya sonny abraham. coba cari,” tegasnya.
Pada akhir video, penumpang mobil yang mengaku menjadi korban itu menyerahkan kartu ciri-ciri ke pengemudi fortuner. dia rupanya ialah jurnalis. sesudah mengetahui hal tersebut, pengemudi fortuner eksklusif bergegas pulang.
“oh… jurnalis. oh… mau divideoin nggak? nggak usah? gue cari entar ya,”Istilah pengemudi tersebut sebelum balik ke mobilnya.